Proses produksi pembuatan celana jeans belum berjalan dengan baik, hal tersebut dibuktikan dengan belum terpenuhinya target produksi selama periode 2018 dikarenakan terdapat produk cacat pada setiap bulannya yang mencapai rata-rata 2027 produk. Untuk itu, dilakukan identifikasi pada tahapan proses produksi untuk mengetahui penyebab permasalahan terjadinya produk cacat. Metode six sigma dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) digunakan untuk melakukan perbaikan pada proses produksi, sehingga cacat dapat dicegah. Identifikasi tahapan proses produksi dilakukan pada tahap define dan didapatkan 9 proses bermasalah. Pada penelitian ini akan berfokus pada 5 tahapan proses yaitu persiapan aksesoris, sewing I, sewing II, sewing IV, dan Finishing II. Kapabilitas proses perusahaan berada pada level 3,92 sigma dan pengukuran dilakukan pada tahap measure. Tahap analyze dilakukan dengan bantuan tools fishbone diagram dan FMEA sehingga didapatkan hasil faktor penyebab masalah potensial berupa tidak terdapat prosedur pemeriksaan fungsi zipper, tidak terdapat pengaturan tension benang, tidak terdapat alat bantu untuk membersihkan sekoci dan ruangan rotari, tidak terdapat pengontrolan penggantian jarum, dan tidak ada pengecekan mesin secara rutin. Untuk itu pada tahap improve diberikan usulan berupa penambahan proses inspeksi, perancangan visual control, perancangan alat bantu pembersih, lembar kontrol penggantian jarum, visual display, dan lembar pemeriksaan mesin untuk mengatasi masalah.
Kata Kunci: Six Sigma, DMAIC, Celana Jeans, Sewing, Level Sigma