Dalam pelaksanaannya, proyek memiliki beberapa potensi kegagalan atau masalah, salah satunya adalah kualitas. Baik perencanaan maupun kontrol kualitas, keduanya harus menjadi perhatian perusahaan karena jika tidak maka akan muncul masalah lain seperti keterlambatan, cost membengkak serta berkurangnya kepercayaan pelanggan. Dalam hal ini PT XYZ, salah satu mitra dari PT ABC yang bergerak dalam bidang jasa perencanaan, konstruksi, intalasi dan pemeliharaan sarana telekomunikasi harus dapat menjaga kualitas pekerjaannya agar dapat bersaing dengan mitra lainnya. Salah satu proyek yang akan dikerjakan adalah proyek Regional Metro Junction, tepatnya berada di daerah Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, tepatnya penyambungan dari HH.012.Eksisting sampai dengan BTS Majasari Cirompang. Dalam pelaksanaannya proyek ini menemukan sejumlah masalah diantaranya salah pemasangan tiang, pemilihan lokasi tiang dan pemasangan kabel. Untuk itu PT XYZ perlu melakukan rework pekerjaan-pekerjaan yang masih salah, diawali dengan mengulas lagi apa saja spesifikasi teknis dari proyek yang dijalankan dan membuat perencanaan kualitasnya menggunakan quality metric. Hasil yang didapatkan setelah diimplementasikan menggunakan quality checklist yaitu dari 103 critical success criteria yang telah diverifikasi, terdapat 51 critical success criteria yang bernilai OK, 29 critical success criteria yang bernilai NOK dan 23 critical success criteria atau yang bernilai N/A. Selanjutnya dari 103 critical success criteria tersebut, 35 diantaranya merupakan checklist item yang akan diuji pada saat uji terima, dan terdapat tiga pekerjaan yang belum sesuai spesifikasi sehingga sangat diperlukan untuk di rework. Oleh karena itu dilakukan pembuatan corrective action plan yang berisi tentang tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk menangani masalah yang terjadi.