Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat dan juga memiliki peran yang sangat penting dalam setiap aktifitas di masyarakat sekitar, akan tetapi fakta menunjukan bahwa Sungai Citarum merupakan salah satu sungai tercemar di dunia. Untuk memperbaiki keadaan Sungai Citarum menjadi lebih baik lagi, maka perlu adanya monitoring kualitas Sungai Citarum, dan data yang dihasilkan dapat dipublikasikan agar masyarakat mengetahui keadaan Sungai Citarum yang tercemar. Saat ini data yang ada tidak menyediakan informasi yang terpusat dan dapat diintegrasikan dengan sistem lain, tujuanya untuk mempermudah dalam pengelolaan dan pendistribusian data. Demi mempermudah dalam pengolahan dan pendistribusian data maka diperlukan sistem interoperabilitas Open Data supaya data yang disediakan dapat terintegrasi dengan sistem lain secara mudah.
Ada banyak stakeholder di Citarum, sehingga pertukaran data harus menggunakan konsep tertentu agar pertukaran data nya lancar, yang dimana mereka telah memiliki sistemnya masing-masing, sehingga pemerintah tidak mungkin mengontrol dan membuat aturan agar semua stakeholder menggunakan sistem yang sama. Dengan menggunakan pendekatan interoperabilitas akan membantu seluruh sistem yang berbeda bisa saling beromunikasi satu sama lainnya, ketika ada stakeholder yang ingin mempublish dan mengambil data, prosesnya bisa dilakukan walaupun dengan sistem yang berbeda.
Sistem interoperabilitas Open Data menggunakan platform OpenDataSoft yang bisa mengubah data menjadi API. Dengan bantuan platform ini, data yang telah dipublish bisa digunakan secara bebas oleh masing-masing stakeholder yang ingin menggunakan data yang telah disediakan. Dalam menerapkan sistem ini menggunakan metode Scrum, dimana terdapat beberapa proses yang membantu penelitian agar berjalan dengan lancar, karena setiap proses akan dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kinerja yang akan datang. Hasil dari penelitian ini akan mempermudah stakeholder yang menggunakan dan mengintegrasikan data antar sistem yang berbeda