Banyaknya bencana alam, tindak kejahatan, kecurangan dalam kasus pemalsuan
usia maupun salah dalam memperkirakan usia melalui bentuk fisiknya terkadang
membuat para ahli forensik dipanggil untuk mengetahui identitas usia sebenarnya,
tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang mudah bagi ahli forensik untuk mengetahui
usia seseorang. Salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi usia seseorang dapat
dilakukan melalui salah satu bagian gigi, yaitu rongga pulpa. Perkembangan rongga
pulpa gigi akan semakin menyempit seiring dengan bertambahnya usia manusia.
Pada tugas akhir ini, sebuah sistem akan dirancang untuk dapat mengidentifikasi
usia manusia melalui gigi yang difokuskan pada gigi premolar pertama sehingga
menjadi lebih singkat dan mudah. Untuk menunjang identifikasi usia melalui gigi,
peneliti melakukan pengolahan citra radiografi panoramik dengan metode segmentasi
citra Statistical Analysis of Structural Information dan metode klasifikasi Adaboost.
Sistem menggunakan 104 sampel untuk training yang disimpan pada database
dan 130 citra uji yang tidak disimpan pada database yang digunakna sebagai citra
pengujan. Dari hasil pengujian yang dilakukan, sistem mampu mendeteksi gigi premolar
pertama dengan akurasi terbesar yaitu 84,607% dan waktu komputasi 3,678
detik. Hasil ini didapatkan menggunakan base parameter skweness dan learning
rate 0.3 pada klasifikasi adaboost.