Fakta jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang selalu meningkat tidak diiringi dengan kualitas usahanya. Global Entrepreneurship Monitor (GEM) (2017) menyatakan bahwa wirausaha yang sukses di Indonesia masih fluktuatif menurun. Pada tahun 2013 indeks Established Business Ownership sebesar 21.20 mengalami fluktuatif menurun hingga tahun 2017 sebesar 10.38. Kemudian kriteria usaha yang sukses berdasarkan GEM adalah seseorang yang memiliki dan mengelola bisnis lebih dari 42 bulan (3,5 tahun) yang telah membayar gaji, upah, atau pembayaran lainnya. Namun, kriteria sukses tersebut tidak dapat dijadikan standar umum, karena faktanya standar kesuksesan setiap usaha berbeda-beda. Menurut Catharina (2017) golongan pria di Indonesia merasa mempunyai kesempatan dan kemampuan berwirausaha yang lebih tinggi daripada yang dirasakan perempuan. Namun, jumlah perempuan yang memulai usaha lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, dan hal ini menunjukkan pentingnya dukungan ekosistem bagi wirausaha perempuan. Peneliti mengambil objek penelitian di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung. Sebuah desa yang terletak di wilayah kampus Universitas Telkom.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki seberapa besar perbedaan kesuksesan antara pengusaha laki-laki dan pengusaha perempuan bidang kuliner di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung. Dari Surat Keterangan Usaha yang diambil dari pemerintah Desa Lengkong. Terdapat 31 wirausaha dibidang kuliner dengan 18 orang wirausaha laki-laki dan 13 orang wirausaha perempuan.
Hasil dari penelitian ini dari Uji T karakteristik kewirausahaan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,751 dan nilai signifikansi sebesar 0,010. Dikarenakan nilai sig < 0,05 maka hasil pengujian adalah terdapat perbedaan skor kewirausahaan wirausaha laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini dari Uji T kesuksesan kewirausahaan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,807 dan nilai signifikansi sebesar 0,009. Dikarenakan nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil kesimpulan pengujian adalah terdapat perbedaan kesuksesan wirausaha laki-laki dan perempuan.
Dari hasil pengelolaan data terhadap 31 responden UMKM di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung kesimpulan yang dapat diambil yaitu: Tingkat kesuksesan wirausaha laki-laki di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung sebesar 1401 dengan rata-rata 77.83, dan tingkat kesuksesan wirausaha perempuan di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung sebesar 907 dengan rata-rata 71.31. Diperoleh nilai T hitung sebesar 2,807 dan nilai signifikansi sebesar 0,009. Dikarenakan nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil kesimpulan pengujian adalah terdapat perbedaan kesuksesan wirausaha laki-laki dan perempuan. Artinya, Ada perbedaan tingkat kesuksesan laki-laki dan perempuan di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung.
Adanya perbedaan karakteristik wirausaha dan perbedaan kesuksesan terhadap wirausaha laki-laki dan perempuan, memberi masukan kepada kita bahwa diperlukan peranan berbagai pihak seperti pemerintah, professional, perguruan tinggi, maupun masyarakat sekitar agar dapat memberikan pengarahan maupun bimbingan kepada pengusaha laki-laki dan perempuan. Hasil ini diharapakan dapat memberi masukan bagi pemangku kepentingan dalam memberdayakan wirausaha yaitu, dengan meningkatkan kemampuan atau skill wirausaha laki-laki dan perempuan. Kepada wirausaha laki-laki: Mempelajari dan meningkatan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, psikologi, pencatatan finansial, dan kreativitas. Dan untuk Wirausaha Perempuan: Mempelajari dan meningkatkan kempampuan visi-misi, sasaran kerja, strategi dan perencanaan, komunikasi, analisis informasi, kepemimpinan, psikologi, pengambilan keputusan, pencatatan finansial, dan kreativitas.
Kata Kunci : Kewirausahaan, Wirausaha, Perbedaan Gender, Kesuksesan.