PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur dibidang farmasi yang memproduksi berbagai obat. Berdasarkan data jenis produk dan data historis produksi tahun 2018, dipilihlah obat jenis tablet Amlodipine 5/80 mg karena memiliki permintaan produksi paling banyak ketiga dan saat penelitian obat tersebut sedang diproduksi. Amlodipine 5 mg adalah obat tender untuk E-katalog seperti BPJS dan berdasarkan data pengiriman, obat ini mengalami keterlambatan pengiriman sehingga perussahaan terkena penalty sebesar 0.1% dari perjanjian yang telah dibuat. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis melakukan penelitian untuk meminimasi waste inventory dengan pendekatan Lean Manufackturing, maka dari penelitian diawali dengan membuat peta produksi dengan menggunakan Value Stream Mapping (VSM). Berdasarkan hasil VSM didapati hasil kegiatan Non Value Added (NVA) lebih besar kegiatan Value Addded (VA) yaitu sebesar 70,41 jam dari total waktu Leadtime produksi sebesar 151,98 jam. Setelah itu penelitian menggunakan Process Activity Mapping (PAM) untuk mengetahui detail kegiatan proses produksi dan didapati kegiatan Non Value Added (NVA) memiliki persentase paling besar yaitu 42,39% dan Necessary Non Value Added (NNVA) sebesar 11,28%. Non Value Added adalah kegiatan tidak bernilai tambah sehingga harus diminimasi dan didapati waste terpilih yaitu Waste Inventory sebesar 90,46%. Selanjutnya peneliti menggunakan fishbone dan 5 why’s untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya waste inventory. Untuk meminimasi waste inventory, peneliti membuat rancangan usulan sistem Kanban. Lalu setelah diterapkannya rancangan, dilakukan pemetaan Value Stream Mapping Future.