Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, teknologi seluler sudah memasuki
era generasi ke-4 (4G) dan sudah mulai berkembang ke teknologi jaringan
seluler generasi ke-5 (5G). Salah satu penerapan teknologi komunikasi pada
jaringan 5G di masa yang akan datang adalah Device to Device (D2D). Komunikasi
D2D telah diusulkan sebagai solusi meningkatkan throughput jaringan dan
mengurangi beban lalu lintas.
Tugas Akhir ini menggunakan algoritma alokasi minimum interference dengan
metode two-hop untuk memanajemen interferensi yang disebabkan oleh sinyal
seluler kepada D2D receiver, dan menggunakan relay saat jarak antara D2D transmiter
ke D2D receiver berjauhan. Algoritma minimum interference digunakan untuk
meminimalkan interferensi pada envolved Node B (eNB), dan pada D2D receiver.
Kemudian skema komunikasi dengan metode two-hop pada D2D ditambahkan
pada algoritma minimum interference untuk membantu saat D2D receiver
berada jauh dari jangkaun D2D transmitter. Tugas Akhir ini mengoptimalkan algoritma
minimum interference dengan metode two-hop untuk membahas masalah
interferensi dan performansi.
Tugas Akhir ini mengkonfirmasi bahwa algoritma minimum interference dengan
metode two-hop dapat mengalokasikan resource block dengan interferensi terendah
dan mendapatkan performansi lebih baik dibandingkan algoritma minimum interference
dan algoritma random allocation saat penambahan pasangan D2D maupun
pengubahan radius sel, karena adanya relay sebagai penghubung membuat jarak
antara D2D transmitter dan D2D receiver lebih pendek dan gain lebih besar. Tugas
Akhir ini juga mengkonfirmasi bahwa algoritma minimum interference dengan
metode two-hop adalah solusi untuk jarak antara D2D transmitter dan D2D receiver
yang saling berjauhan, dan solusi untuk memanajemen interferensi.
Kata Kunci: Interferensi, Alokasi sumber daya, Relay, Device to Device (D2D),
Pengguna seluler, Minimum interference, Random allocation, Two-Hop.