PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan produk komersial di Indonesia. PT. XYZ menjadi sebuah industri peralatan militer yang dikelola oleh BUMN. Mesin Yasda merupakan mesin yang digunakan secara terus menerus untuk memenuhi target produksi, sehingga mesin Yasda memliki frekuensi kerusakan tertinggi sebanyak 33 kali dari tahun 2016 sampai tahun 2018. Akibatnya nilai efektivitas pada mesin rendah. Hal itu diperlukan penerapan kegiatan yang dapat meningkatkan efektivitas mesin Yasda. Dalam penelitian ini untuk meningkatkan efektivitas mesin yaitu dengan cara penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Sebelum melakukan penerapan TPM, terlebih dahulu menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk menganalisis kondisi existing dari efektivitas mesin Yasda. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode OEE dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 diperoleh nilai OEE sebesar 77% pada tahun 2016, 96% pada tahun 2017, dan 88% pada tahun 2018. Nilai OEE pada tahun 2016 belum mencapai nilai Standart World Class yang ditetapkan yaitu 85%. Kemudian penelitian ini berfokus untuk meningkatkan nilai OEE untuk mencapai nilai standart world class. Selanjutnya dilakukan analisis faktor dari Six Big Losses yang mempengaruhi nilai OEE. Nilai faktor Idling and Minor Stoppage dari Six Big Losses pada mesin Yasda adalah yaitu sebesar 31%. Selanjutnya dilakukan analisis menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui akar penyebab masalah yang terjadi dari six big losses dengan mempertimbankan faktor manusia, mesin, lingkungan, material.
Kata kunci: Total Production Maintenance (TPM), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses, diagram fishbone.