Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang harus selalu dijaga dan dilestarikan. Batik memiliki beragam teknik, salah satunya yaitu teknik batik cap. Cap memiliki dua macam material yaitu cap kayu dan cap tembaga. Cap kayu memiliki potensi yang cukup besar karena cap kayu bisa menghasilkan motif yang unik. Pada tahun 2018 muncul penelitian mengenai pemanfaatan teknik batik cap pada kain denim dengan memakai pewarna alam indigo. Denim sendiri menjadi salah satu tekstil yang paling banyak menerima permintaan paling tinggi. Denim telah digunakan secara luas oleh masyarakat Amerika menjadi simbol ekspresi kaum muda dalam menunjukan kebebasan Namun begitu proses membatik atau pelekatan lilin pada kain denim akan lebih sulit karena denim memiliki ketebalan yang berbeda dengan kain mori.
Batik memiliki jenis pewarna yang beragam untuk proses pewarnaan kain batik, mulai dari pewarna alam hingga pewarna sintetis. Proses pewarnaan alam terhitung susah dan memakan waktu lama, sehingga saat ini tidak banyak pembatik yang memakai pewarna alam dan sebagian besar beralih ke pewarna sintetis karena prosesnya lebih cepat. Padahal pewarna sintetis bisa merusak lingkungan disekitar. Cap kayu sendiri bisa dicapai mulai dari ukuran 5cm, dan motif batik yang dapat dicapai oleh cap kayu yaitu motif batik truntum dan batik sidoasih. Peneliti melakukan observasi, wawancara, eksplorasi dan studi literatur. Hasil akhir dari penilitian ini adalah berupa dua lembar kain dan tiga produk busana menggunakan teknik batik cap kayu, pewarna alam secang dan kayu tingi, dan memakai motif batik truntum dan sidoasih yang telah diadaptasi, lalu diaplikasikan pada kain denim putih.
Kata kunci : Batik Cap, Cap Kayu, Denim, Pewarna Alam.