CV. Era Printing Indonesia merupakan salah satu perusahaan konveksi sablon kaus di daerah Jakarta Barat. Sejak tahun 2012, CV. Era Printing Indonesia mendapatkan kaus polos untuk bahan produksi dari pihak ketiga. Pengeluaran biaya untuk kaus lebih dari 80% dari total biaya material langsung. Selain itu, pengadaan kaus juga bergantung pada pihak ketiga tersebut. Selain dari itu, masalah lain yang ditemukan adalah banyaknya produk kaus yang reject atau cacat pada kaus yang diterima dari vendor. Dari data pembelian kaus lokal oleh CV. Era Printing Indonesia, rata-rata produk cacat yang didapat setiap tahunnya sebesar 7%. Pada tahun 2018 pemilik perusahaan berencana untuk membuat lini produksi jahit pada CV. Era Printing Indonesia dengan tujuan ingin mengembangkan perusahaan dan agar dapat membuat kaus sendiri. Oleh karena itu dilakukanlah penelitian analisis kelayakan dengan menganalisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek finansial menggunakan tiga metode kelayakan yaitu NPV. IRR, dan PBP. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan nilai analisis kelayakan untuk masing-masing metode yaitu NPV sebesar Rp 703.968.911, IRR sebesar 58%, dan PBP selama 2,735 tahun. Maka keputusan penambahan lini produksi jahit pada CV. Era Printing Indonesia dikatakan layak. Setelah diketahui keputusan penambahan lini produksi jahit dikatakan layak, maka dilakukan analisis incremental cost untuk membandingkan antara alternatif bisnis eksisting dan alternatif bisnis dengan ditambahkannya lini produksi jahit. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan ?ROR sebesar 24% dengan nilai MARR sebesar 6%. Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa alternatif yang terpilih adalah alternatif dengan nilai investasi terbesar yaitu alternatif penambahan lini produksi jahit. Nilai sensitivitas untuk kenaikan biaya material langsung sebesar 24,39% dan nilai sensitivitas untuk penurunan harga jual produk sebesar 10,04%.
Kata Kunci: Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PBP, Analisis Sensitivitas, Incremental Cost