ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Indonesia setiap tahunnya dapat mempengaruhi kebutuhan penduduk yang akan meningkat sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi. Salah satu yang sangat dibutuhkan oleh penduduk yaitu tekstil. Esgotado merupakan pabrik industri tekstil yang berada di kota Bandung dan sudah menjadi salah satu seller besar di Indonesia, banyak toko ataupun perusahaan ternama yang sudah menjadi customer tetap. Produk dari Esgotado adalah tas, baju, sepatu, dan celana tetapi yang paling unggul adalah tas. Esgotado memiliki 4 jenis mesin yaitu Mesin Bartek, Mesin Jahit, Mesin Sablon, dan Mesin Obras, mesin – mesin tersebut berfungsi untuk menjalankan seluruh proses produksi tetapi setiap mesin sering mengalami kerusakan yang tentunya mengakibatkan banyak kerugian untuk pabrik. Pada penelitian kali ini penulis memilih Mesin Bartek sebagai objek karena Mesin tersebut digunakan untuk seluruh proses produksi dan mempunyai tingkat kerusakan paling tinggi diantara mesin lainnya. Fungsi Mesin Bartek adalah untuk mengunci jahitan pada bagian tertentu seperti saku atau daerah zipper. Pada penelitian kali ini penulis memfokuskan pengolahan data ke 3 komponen kritis yaitu Needle, Gigi Mesin Jahit, dan Sepatu Mesin Jahit. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan metode Risk Based Maintenance, Mesin Bartek memiliki risiko sebesar Rp 650.650.185 (5,721%). Risiko tersebut melewati kriteria penerimaaan perusahaan yaitu Rp 113.724.000 (1% pendapatan per tahun) maka dari itu diperlukannya Interval Perawatan. Interval Perawatan pada komponen Needle 315,36 jam, Sepatu Mesin Jahit 436,63 jam, dan Gigi Mesin Jahit 395,03 jam.
Kata Kunci: Maintenance, Risk Based Maintenance, Interval Waktu Perawatan