ABSTRAK
PT.XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Proyek PT XYZ adalah FTTH yang berlokasi di STO Sumedang yang ditargetan untuk mulai pada tanggal 6 Mei - 28 Juni 2019 dan memiliki total waktu pekerjaan 43 hari. Diketahui progres yang sudah diselesaikan berbeda dengan target rencana proyek. Terjadinya ketidaksesuaian progress disebabkan kurang baiknya fase monitoring dan controlling selama proyek berlangsung, hal ini tercantum pada kurva-S planning. Dikarenakan perbedaan actual dan planning proyek STO Sumedang teridenifikasi keterlambatan maka dilakukan performasi proyek dengan menggunakan pendekatan Earn Value Management (EVM). Melalui pendekatan Earn Value, proyek dilakukan earned value analysis, variance analysis, performance index analysis. Hasil perhitungan EVM maka akan diketahui performasi progres setiap pekerjaan. Kemudian dilakukan CPM atau critical path method untuk mencari jalur kritis dari setiap jaringan pekerjaan yang akan dilakukan percepatan proyek dengan menambah jam kerja menggunakan metode alternative analysis. Metode alternative analysis teknik yang digunakan untuk mengevaluasi opsi yang diidentifikasi untuk memilih opsi atau pendekatan yang akan digunakan untuk melaksanakan dan melakukan pekerjaan proyek. Berdasarkan analisis dengan metode alternative analysis dengan jam kerja 8 jam perhari percepatan 10% akan menambah jam kerja sebanyak 53 menit perhari atau 1 jam perhari, percepatan sebanyak 20% menambah jam kerja sebanyak 2 jam perhari, percepatan 30% menambah jam kerja sebanyak 3.43 jam percepatan, percepatan 40% menambah jam kerja sebanyak 5.3 jam percepatan, dan percepatan 50% menambah jam kerja sebanyak 8 jam kerja perhari.
Kata kunci: FTTH, EVM, CPM, alternative analysis, Kurva-S