ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif hijrah yang berada dalam Komunitas Majelis tato Indonesia di Kota Bandung ketika masyarakat Indonesia mempersepsikan bahwa tato hanya akan menempel pada tubuh orang-orang kriminal dan deretan identitas moral lainnya, karena sejak tato menjadi penanda identitas kriminal pada era tahun 1980an tato dilekatkan dengan citra preman (stigma negatif), selain itu Majelis tato Indonesia merupakan salah satu Komunitas yang didalamnya menaungi beberapa orang yang memiliki masa-masa kelam seperti dalam bio yang tertulis pada akun instagram majelis tato yaitu “Majelis para pendosa yang beranjak berhijrah, berbenah diri dan berbenah akhlak dari hijaiyah hingga lillah”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi fenomenologi Alfred Schutz yang menyatakan bahwa tindakan seseorang memiliki dua motif, yakni in order to and because of. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data primer sedangkan teknik analisis data menggunakan mereduksi data. penelitian ini menggunakan 3 orang informan. Hasil dari penelitian ini adalah ada empat motif yang membuat seseorang berhijrah yaitu dorongan masa lalu, dorongan teman, ingin mempengaruhi orang lain dan dorongan masa depan. Kata Kunci: Motif, Hijrah, Komunitas Majelis tato