ABSTRAK Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat menghasilkan listrik dari proses kimia. Sistem ini menggunakan bakteri sebagai katalisnya untuk mengoksidasi zat organik yang ada pada substrat. Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui pengaruh perubahan suhu substrat terhadap produksi energi listrik pada sistem MFC. Pengkondisian suhu dilakukan pada substrat dengan variasi suhu dari suhu kamar (22°C–25°C) hingga 37°C. Reaktor MFC yang di gunakan pada penelitian ini menggunakan sistem dual chamber/ruang ganda dengan kompartemen yang memiliki ukuran 5cm x 10cm x 10cm. Terdapat 3 komponen utama pada sistem MFC ini, yaitu Anoda, Katoda serta Jembatan Garam. Pada bagian Anoda di isi oleh substrat campuran lumpur sawah dan nasi basi (1:1 % vol.) sebagai sumber bakteri dan makanan untuk bakterinya, sedangkan di sisi Katoda di isi dengan larutan elektrolisis Aquades. Kedua kompartemen tersebut di hubungkan oleh jembatan garam yang di buat dari pilinan sumbu kompor yang sebelumnya telah di rendam pada larutan NaCl (1M). Jembatan garam berfungsi sebagai media transfer proton. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa tegangan dan arus tertinggi mencapai 0,69 V, 1,73 mA, dengan daya listrik daya tertinggi sebesar 1,17 mWatt didapatkan dari substrat dengan kondisi suhu 33°C. Sedangkan tegangan dan arus yang terkecil diperoleh 0,59 V, 0,79 mA, dengan daya listrik sebesar 0,42 mWatt didapatkan dari substrat dengan kondisi suhu 29°C. Dari penelitian ini dapat di tarik sebuah kesimpulan dimana suhu dapat mempengaruhi produksi energi listrik.