Taman Lansia merupakan infrastrukur yang banyak memiliki nilai positif pada masyarakat, contohnya tempat berkumpulnya keluarga ketika menjelang akhir pekan dengan berolahraga di pagi hari. Banyaknya lansia yang datang ketika pagi hari bertujuan untuk berolahraga. Dengan adanya fasilitas yang disediakan pemerintah, namun karena minimnya fasilitas yang disediakan tidak mengurngi adanya beberapa keluhan pada lansia yang didapatkan pada observasi langsung. Pada observasi yang dilakukan lansia penulis mendapatkan beberapa keluahan pada penyakit Osteoporosis dan Osteoarthritis. Dengan demikian, penulis mempertimbangkan beberapa gerakan yang sesuai dengan penggunaan agar tidak terjadinya kecelakaan pada penggunaan produk. Tujuan dari perancangan ini ialah untuk meminimalisir penyakit Osteoporosis dan Osteoarthritis pada lansia agar dapat melakukan aktivitas fisik berupa olahraga ringan yang tidak banya menguras tenaga sehingga masih mampu untuk melakukan aktivitas lainnya. Adapun metode yang digunakan dalam perancangan ini ialah metode kualitatif berupa obersevasi, wawancara, teknik analisis, data terkait, dan dokumentasi. Selain itu, metode user centered design (UCD) bertujuan agar perancangan menemukan solusi tentang karakteristik pengguna, antropometri, pengaplikasian dalam produk yang akan dirancang. Hasil yang didapatkan dari observasi yaitu merancang fasilitas olahraga yang merujuk kepada keluhan lansia. Berdasarkan keluhan yang telah didapatkan dengan menambahakn sistem dari gerakan-gerakan yang dilakukan oleh lansia ketika melakukan olahraga ringan yang bertujuan agar dapat memudahkan pengguna ketika dioperasikan tanpa harus berpikir panjang.
Kata Kunci Taman, Lansia, Sistem.