Kayu jati memiliki karakteristik akan kekuatan yang dimilikinya dalam ketahanan berbagai perubahan cuaca. Kayu jenis ini banyak dimanfaatkan dalam keperluan rumah tangga atau kebutuhan perindustrian lainnya. Selain itu memiliki karakter tekstur dan serat yang menjadi ciri khas tersendiri. Secara kasat mata mungkin akan sulit membedakan jenis kualitas kayu jati ini. Citra kayu dapat dibedakan dengan jenis tekstur serat. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan proses analisis citra kayu, pemrosesan citra, identifikasi ciri, dan kemudian pengklasifikasian. Identifikasi ciri ini menggunakan Gray-level-co-occurrence(GLCM) kemudian melakukan klasifikasi degan jaringan syaraf tiruan. Metode ini digunakan untuk membantu sistem melakukan pengenalan pola tekstur serat melalui nilai kontras, korelasi, homogenitas dan energy. Keluaran yang dihasilkan memiliki akurasi sebesar 98,3%. Dari 60 data yang diujikan pada sistem hanya terdapat 2 kesalahan antara data asli dan data hasil pengujian.