Video watermarking adalah suatu teknik penyisipan data digital berupa teks, citra atau video ke dalam suatu video digital, dimana keberadaanya tidak terlihat secara kasat mata manusia. Perkembangan teknik watermarking pada data digital berupa video beriringan dengan berkembangnya kebutuhan perlindungan hak cipta video tersebut. Imperceptibility, ketahanan dan keamanan watermark terhadap berbagai serangan adalah masalah yang paling penting untuk diselesaikan. Pada umumnya hanya digunakan satu buah watermark yang disisipkan dalam suatu video digital berbasis codec H.265/HEVC sebagai tanda hak cipta atau sebagai autentikasi data.
Pada tugas akhir ini, dibuat program simulasi sistem intergrasi watermarking citra biner pada kompresi video H.265 dengan menggunakan algoritma Discrete Wavelet Transform (DWT). Pada proses embedding akan digunakan teknik penyisipan least significant bit (LSB) dan metode spread spectrum menggunakan pola bilangan acak yang dibangkitkan oleh pseudo random number (PRN) sequences generator untuk meningkatkan keamanan citra watermark pada video.
Berdasarkan hasil simulasi, pengaruh jenis video pada proses watermarking memiliki nilai PSNR tertinggi pada video VGA jenis footage dengan objek lambat yaitu 15.967 dB. Pengaruh panjang pseudo number (PN) yang menghasilkan nilai PSNR tertinggi pada setiap video pengujian yaitu sebanyak 128 bit. Pengaruh subband sebagai wadah penyisipan diperoleh nilai PSNR tertinggi jika watermark disisipkan pada subband LH. Pengaruh nilai quantization parameter (QP) pada proses kompresi yang menghasilkan video masih dapat dilihat dan tidak mengganggu pada nilai QP =5 dan QP = 10. Sedangkan pada citra watermark hasil ekstraksi untuk seluruh pengujian memperoleh nilai BER = 0, PSNR = inf dB, detection rate (DR) = 100%, dan SSIM = 1.