Fiber To The Building (FTTB) adalah arsitektur jaringan kabel fiber optik yang di distribusikan ke suatu bangunan gedung. Perkembangan FTTB sendiri tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional (tembaga) dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan peningkatan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (voip) dan video dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan pengimplementasian dari teknologi passive splitter baik secara one stage maupun two stage yang baik untuk diterapkan pada jaringan FTTB di Ujungberung Town Square. Parameter yang digunakan dalam pembandingan ini berupa Power Link Budget (PLB), Rise Time Budget (RTB), dan Bit Error Rate (BER).
Berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi yang sudah dilakukan, pada skenario satu dengan menggunakan splitter 1:32 didapatkan hasil perhitungan daya terima PLB sebesar -26,6393 dB, dan hasil simulasi di optisystem sebesar -19,626 dB dari arah downstream. Hasil perhitungan daya terima PLB sebesar -12,6173 dB, hasil simulasi di optisystem sebesar -5,105 dB dari arah upstream. Nilai RTB bernilai kurang dari 0,562 ns untuk pengkodean NRZ dan bernilai kurang dari 0,281 ns untuk pengkodean RZ. BER dengan arah downstream mendapat nilai sebesar 3,56002 x 10-76 sementara pada arah upstream diperoleh nilai sebesar 0.
Kata Kunci: FTTB, Multi Ratio Passive Splitter, GPON.