Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam berlalu lintas, untuk itu mengenalkan rambu-rambu lalu lintas dari usia dini sangat penting. Pengenalan rambu lalu lintas itu sendiri sudah diterapkan pada pendidikan taman kanak-anak namun dengan waktu yang cukup terbatas. Terdapat berbagai aplikasi yang membantu dalam pembelajaran pengenalan rambu lalu lintas terutama aplikasi interaktif yang menggunakan augmented reality akan tetapi, masih kurang mendukung user experience dalam penggunaan aplikasi tersebut seperti pada user interface atau desain yang menarik dan interaktif, serta penyesuaian penggunaan fitur augmented reality untuk anak usia dini.
Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam membuat user interface aplikasi pengenalan rambu lalu lintas berdasarkan user experience untuk anak usia dini. Metode desain yang digunakan adalah Child Centered Design (CCD). Metode CCD digunakan dalam studi ini untuk menentukan kebutuhan pada anak usia dini. Model user experience yang telah dibuat dijadikan acuan untuk pembuatan model user interface. Model user interface tersebut diimplementasi menjadi prototype untuk platform Android yang kemudian dilakukan pengujian usability menggunakan metode Quality in Use Integrated Measurement (QUIM). Penelitian ini menghasilkan sebuah model user interface aplikasi pengenalan rambu lalu lintas yang sesuai karakteristik anak usia dini dengan teknologi augmented reality.