Kebutuhan ikan dunia menurut FAO, organisasi pangan PBB pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan melebihi pertumbuhan populasi penduduk dunia. Menurut direktur jenderal perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hal itu harus dimanfaatkan dengan menggenjot produksi ikan lele nasional untuk memperluas pasar ekspor ke beberapa negara. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dengan menjaga kualitas air sebagai media hidup ikan lele tersebut.
Pada tugas ini dibuat sebuah sistem yang digunakan untuk memantau kualitas air. Sistem ini berbasis wireless sensor network yang hasil dari pemantauan dapat dilihat pada halaman web. Sistem ini terdiri dari sensor pH dan sensor suhu digunakan pada nodemcu yang akan terhubung ke broker MQTT.
Berdasarkan hasil pengujian, pengujian pada sensor node 1 didapatkan persentase error untuk sensor ph sebesar 0,683 % dan 0,88027 % untuk sensor suhu. Dan pada sensor node 2 didapatkan persentase error 0,575041% untuk sensor ph dan 0,76137% untuk sensor suhu. Pada pengujian QOS sensor node ke broker MQTT didapatkan nilai delay terbesar pada jarak 30 meter dengan 1 node sebesar 543,3 ms dan terkecil pada jarak 20 meter dengan 4 node dengan delay 4,836 ms. Nilai throughput terbesar didapatkan pada jarak 5 meter dengan 4 node sebesar 1068 Bps dan nilai throughput terkecil pada jarak 30 meter dengan 1 node sebesar 313,5 Bps.
Kata Kunci : Sensor, Ikan, Air, Wireless Sensor Network.