Kebutuhan akan teknologi infomasi terus mengalami peningkatan. Teknologi informasi tidak hanya memiliki peran penting dalam kehidupan manusia tetapi juga memiliki peran penting dalam organisasi ataupun perusahaan. Peranan teknologi informasi dalam perusahaan saat ini sangat penting karena dapat membantu segala aktivitas bisnis perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengembangan teknologi informasi harus selaras dengan strategi bisnis dalam organisasi atau perusahaan agar dapat mencapai sasaran strategi perusahaan. Untuk menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi perusahaan, dibutuhkan sebuah metode yang bernama Enterprise Architecture. Penerapan Enterprise Architecture bertujuan untuk mendefiniskan arsitektur bisnis, sistem informasi, dan teknologi yang mampu menyelaraskan strategi bisnis dengan perkembangan TI.
Perum Perhutani merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pengelola hutan yang memiliki peran strategis mendukung sistem kelestarian lingkungan, sosial budaya dan perekonomian masyarakat kehutanan nasional. Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-03/MBU/02/2018 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara, sehingga Perum Perhutani dituntut untuk mengembangkan teknologi informasi yang selaras dengan stategi bisnis perusahaan dan mengembangkan teknologi informasi sehingga dapat memberi nilai yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Namun, saat ini aplikasi yang telah dikembangkan oleh Perum Perhutani belum terintegrasi dengan aplikasi lainnya. Hal tersebut menyebabkan penyebaran informasi belum dilakukan secara real time. Sehingga untuk mencapai sasaran strategi yaitu meningkatkan pendapatan setiap aktivitas bisnisnya masih belum tercapai.
Berdasarkan kondisi saat ini, perancangan enterprise architecture untuk sistem terintegrasi diperlukan dan dapat menjadi solusi yang tepat agar strategi bisnis perusahaan dapat selaras dengan pengembangan teknologi informasi. Perancangan enterprise architecture ini berfokus pada bagian wisata dan agroforestry yang merupakan 2 bisnis utama dari Perum Perhutani. Untuk merancang sebuah enterprise architecture, dibutuhkan sebuah framework atau biasa disebut juga dengan kerangka kerja sehingga dapat memudahkan dalam proses perancangan. Terdapat beberapa framework yang sudah dikenal dan digunakan oleh perusahaan. Dalam perancangan ini, penulis menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dan menggunakan metode TOGAF ADM dengan 7 fase perancangan, yaitu Preliminary phase, architecture vision, business architecture, information systems architecture, technology architecture, opportunities and solutions, dan migration planning. Hasil akhir dari perancangan ini berupa blueprint dan IT Roadmap yang dapat digunakan perusahaan sebagai panduan perancangan TI perusahaan. IT Roadmap yang akan dibuat mencakup timeline implementasi sistem terintegrasi meliputi pembuatan aplikasi website agroforestry dan wisata serta pengembangan CRM dan POTP selama 5 tahun.
Kata Kunci : Perancangan Enterprise Architecture , TOGAF, Ecotourism, TOGAF ADM, Agroforestry, blueprint, IT Roadmap.