PT Leading Garment Industries (LGI) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan pakaian dengan skala besar. Tingginya permintaan produksi pada PT LGI membuat perusahaan harus merencanakan jadwal dan target produksi setiap hari. Namun, target yang diberikan departemen PPIC kepada operator sewing terlalu tinggi, tetapi operator belum mampu menyeimbangkan kemampuan yang dimiliki, sehingga aktivitas pengiriman terhambat. Dikarenakan pekerjaan yang diberikan kepada setiap operator sewing memiliki kompleksitas yang berbeda, dari rendah, sedang, dan tinggi sehingga, output yang didapatkan oleh tiap operator sewing bervariasi. Selain itu, tidak ada standar pekerja untuk operator sewing. Analisis beban kerja digunakan agar operator sewing memiliki beban kerja yang merata. Metode yang digunakan pada analisis beban kerja adalah work sampling dan NASA-TLX. Dalam mengkombinasikan kedua metode tersebut diharapkan secara bersamaan mendapatkan hasil objektif dan subjektif. Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja terhadap 27 operator sewing dalam tiga line menyatakan bahwa beban kerja tinggi terdapat pada line1 kategori kompleksitas tinggi dan line3 kategori kompleksitas tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban kerja tinggi adalah pekerjaan yang memiliki kompleksitas tinggi. Usulan perbaikan yang dilakukan untuk mengoptimalkan beban kerja operator sewing yaitu penyusunan kriteria operator sewing yang spesifik berdasarkan faktor penyesuaian pada Westing House dan menentukan Treatment agar mendukung operator menjadi tenaga kerja yang ahli.
Kata Kunci : Kategori Kompleksitas, Beban Kerja, Work Sampling, NASA-TLX, Penyusunan Kriteria Operator.