Dalam era globalisasi, sektor perindustrian menghadapi banyak tantangan, salah satunya AFTA (ASEAN Free Trade Area). Banyak sektor industri yang terkena dampak buruk dari AFTA, yaitu sektor industri kecil menengah yang paling merasakan efek diberlakukannya AFTA. Dalam laporan Global Innovation Index 2018, menunjukkan Indonesia berada diperingkat 85 dari 126 negara yang tergabung dalam penerapan inovasi. Salah satu sentra indsutri yang memiliki potensi untuk mencapai pasar internasional adalah Kawasan Tekstil Cigondewah, namun tentunya Kawasan Tekstil Cigondewah memiliki beberapa permasalahan dalam penerapan inovasinya. Dalam ekonomi industri kecil menengah memiliki peranan yang cukup penting dalam membangun perodaan ekonomi negara, yang menjadikan industri-industri tersebut penting dikembangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis pemetaan klaster inovasi yang terbentuk pada IKM (Industri Kecil Menengah) di Kawasan Tekstil Cigondewah berdasarkan inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi pasar. Populasi pada penelitian ini adalah pelaku usaha sentra industri produk tekstil yang berada di Kawasan Tekstil Cigondewah, berjumlah 71 pelaku usaha dengan sampel 61 responden. Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis klaster dengan melakukan pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistics 25 .
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa sebanyak 63,9% atau 39 pelaku usaha di Kawasan Tekstil Cigondewah telah melakukan inovasi produk, sebanyak 75,4% atau 46 pelaku usaha tekstil di Kawasan Tekstil Cigondewah telah melakukan inovasi proses, sebanyak 67,2% atau 41 pelaku usaha tekstil di Kawasan Tekstil Cigondewah telah melakukan inovasi pasar, dan 67,2% atau 41 pelaku usaha tekstil di Kawasan Tekstil Cigondewah yang telah melakukan inovasi produk, inovasi proses dan inovasi pasar.