Pertumbuhan ekonomi yang kuat diyakini bakal mendukung operasional perbankan selama dua belas sampai dengan delapan belas tahun ke depan, namun diperkirakan kebijakan makroekonomi pemerintah akan mampu mengerek pertumbuhan PDB menjadi 5,2% pada tahun 2018-2019. Pertumbuhan kredit juga diyakini akan berada di kisaran 10% sampai 12% per tahun dalam periode 2018-2019. Selain itu, meningkatnya pendapatan bank dan menurunnya ongkos kredit akan membuat bank lebih mumpuni dalam menyediakan modal untuk mendukung pertumbuhan aset.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh likuiditas, financial leverage, personal financial need, dan kualitas audit secara parsial maupun simultan dalam mendeteksi fraudulent financial statement pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan diperoleh sebanyak 80 sampel perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi EViews 9 Version.
Berdasarkan hasil penelitian variabel likuiditas, financial leverage, personal financial need, dan kualitas audit secara simultan berpengaruh terhadap fraudulent financial statement. Secara parsial, variabel likuiditas, financial leverage, kualitas audit berpengaruh terhadap fraudulent financial statement, sedangkan variabel personal financial need tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement.
Bagi para investor agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan berinvestasi mengingat adanya risiko terjadinya fraudulent financial statement. Bagi auditor disarankan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para auditor dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan perbankan.
Kata kunci: Fraudulent financial statement, Likuiditas, Financial leverage, Personal financial neeed, Kualitas audit