Temanggung merupakan kota agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Produk yang dihasilkan antara lain kopi, vanili, tembakau, dan aren. Namun daerah Temanggung sudah terkenal dengan kualitas tembakau yang bagus sehingga tanaman tembakau dijadikan ikon Temanggung. Sejak tahun 2009 salah satu petani membuat batik yang bercorak tanaman tembakau sebagai motif utama batik Temanggung yang sekarang diberi nama Batik Mbako. Motif yang telah dibuat lebih dari 30 motif, dan 5 diantaranya telah mendapat hak paten. Warna yang digunakan masih kurang cerah untuk diaplikasikan kedalam produk busana anak-anak. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi motif batik Mbako yang telah ada agar meningkatkan nilai seni dan estetika untuk produk busana anak-anak serta mencapai karakteristik anak-anak yang cerah dan ceria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan studi pustaka dan metode kuantitatif dengan melakukan eksplorasi penggunaan ukuran motif yang sesuai dengan target market yaitu anak-anak. Kemudian diterapkan melalui eksperimen batik cap dengan perintang malam diatas kain katun yang disesuaikan juga dengan target market. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu menghasilkan penciptaan motif baru yang terinspirasi dari motif batik Mbako yang telah ada dengan ornamen dan pewarnaan yang lebih cocok untuk karakteristik anak-anak serta komposisi yang lebih dinamis serta berkesan modern. Kemudian diaplikasikan kedalam produk busana ready-to-wear formal untuk anak-anak.