Woodcut atau woodblock printing merupakan media seni grafis tertua di Barat, berkembang sekitar tahun 1400an. Woodblock printing biasanya menggunakan blok kayu khusus sebagai plat dan tinta berbasis minyak printing ink atau offset ink. Dari abad ke-5 SM hingga saat ini pencetakan tekstil dianggap sebagai metode yang tepat untuk memperkenalkan warna dan desain motif yang akan diterapkan pada permukaan kain. Brand dan designer yang bergerak menggunakan teknik woodblock Printing dalam karyanya seperti Jaitexart, Studio Bagru, dan SZ Blockprints. Brand-brand tersebut menggunakan kayu sebagai material cetak yang digunakan pada permukaan kain dan menggunakan dua teknik pewarnaan. Hasil tekstur dari woodblock yang dihasilkan unik dan memiliki kekhasan sendiri. Menurut Nurohmad (2017), pada tahun 1811 teknik cap yang digunakan di Indonesia awalnya terbuat dari kayu dan menggunakan teknik pewarnaan secara tidak langsung menggunakan lilin malam sebagai perintang yang diterapkan pada motif-motif batik klasik diantaranya motif Parang, Kawung, Semen, Nitik, Truntum, Sekarjagad dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mencoba menerapkan teknik cetak blok kayu dengan metode pewarnaan langsung dan pewarnaan menggunakan perintang dengan inspirasi motif batik klasik dengan metode penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan observasi, studi literatur dan eksplorasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa lembaran kain yang akan diaplikasikan pada produk fesyen yaitu outer dan kaftan dengan motif batik klasik menggunakan teknik Woodblock printing. Kata kunci : Cap Kayu, Ekspresif, Tekstur.