Permasalahan dari sebuah kegagalan pengembangan perangkat lunak salah satunya berasal dari kesalahan yang terjadi pada proses pendefinisian kebutuhan (requirement). Adapun salah satu metode untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode yang terdapat dalam GORE (Goal Oriented Requirement Engineering), GORE merupakan salah satu metode dalam Requirement Engineering yang dimana memusatkan perhatian pada tujuan (goals) yang ingin dicapai oleh pengguna. Didalam GORE terdapat salah satu metode yaitu KAOS (Knowledge Acquitition in autOmated Spesification) metode ini adalah metode yang mementingkan tujuan organisasi. Adapun hasil dari validasi requirements berdasarkan indikator good requirements pada penelitian ini yang digunakan adalah correct dan clear. Dari hasil pengujian berdasarkan masing-masing requirements user didapatkan nilai mean terhadap pengujian faktor correct adapun requirements yang terspesifikasi dengan benar sebesar 82,12% adapun kekurangannya adalah 17,88% dikarenakan ada beberapa requirement yang tidak terspesifikasi dengan detail. Adapun hasil pengujian berdasarkan indikator clear menunjukkan sebesar 82,72% dan dikategorikan setuju atau requirements tersebut clear terhadap requirements adapun kekurangannya adalah 17,28% dikarenakan ada beberapa requirement yang belum bisa menggambarkan fitur yang akan dibuat dengan jelas.