Perataan laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mengurangi fluktuasi laba agar laba terlihat menjadi stabil dan terlihat baik dimata investor. Dengan melakukan perataan laba maka akan mengurangi fkuktuasi laba sehingga kondisi perusahaan terlihat stabil dan tidak beresiko tinggi. Hal ini mendorong manajemen melakukan tindakan perataan laba guna mengindari maupun mengurangi tingakat fluktuasi laba yang dimiliki oleh perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial profitabilitas, cash holding dan kepemilikan manajerial terhadap perataan laba pada perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2017. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif bersifat asosiasi. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi logistik menggunakan software SPSS 25.0. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yang menghasilkan 22 sampel perusahaan terpilih dalam kurun waktu 4 tahun sehingga diperoleh 88 unit sampel perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan profitabilitas, cash holding dan kepemilikan manajerial secara simultan berpengaruh signifiakn terhadap perataan laba. Secara parsial profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset (ROA) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap perataan laba, sedangkan cash holding dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.
Kata kunci: Perataan Laba, Profitabilitas, Cash Holding, Kepemilikan Manajerial