Penggunaan arsitektur distributed controller (active-backup) pada jaringan SDN masih terdapat kekurangan seperti load pada controller terbatas. Jika pada suatu controller mengalami kelebihan load, maka mengakibatkan kinerja suatu jaringan menurun sehingga arsitektur tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengelola jaringan yang lebih besar. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap reliabilitas dan skalabilitas pada suatu jaringan. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pada penelitian ini diusulkan metode distributed controller (active-active). Arsitektur tersebut memungkinkan semua controller aktif dan bekerja sama untuk mengelola suatu jaringan secara bersamaan. Berdasarkan uji perbandingan performansi antara distributed controller (active-active) dan distributed controller (active-backup), diketahui distributed controller dengan metode active-active mempengaruhi perfomansi jaringan dengan selisih throughput sebesar 7,9% lebih besar dengan menggunakan background traffic. Pada pengujian CPU usage, distributed controller (active-active) mendapatkan 9% lebih rendah dibandingkan dengan distributed controller (active-backup). Sedangkan, dalam pengujian failover time pada distributed controller (active-active) didapatkan selisih 19.75% lebih cepat dari pada distributed controller (active-backup). Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa distributed controller (active-active) mempengaruhi reliabilitas dan skalabilitas jaringan.