Kegiatan memanah adalah suatu kegiatan menggunakan busur (bow) untuk menembakkan anak panah (arrow) ke sasaran. Kegiatan ini telah dilakukan sejak sekitar 9.000 – 10.000 BC dengan ditemukannya petunjuk di wilayah Stellmoor di wilayah lembah Ahrensburg. Dalam panahan modern sekarang telah banyak jenis busur yang ada, diantaranya adalah trainer bow, recruve bow, compound bow, mongolian bow, dan masih banyak lagi. Dengan banyak macam jenis busur yang ada, kemampuan lengan sangat dibutuhkan dalam hal menarik anak panah dari busur atau bisa disebut Full Draw agar anak panah dapat melesat sesuai yang diinginkan. Dengan mengetahui kemampuan lengan, para atlet pemanah dapat menentukan busur apa yang cocok dengan kemampuan lengan mereka. Maka dari itu penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemanah Pada Saat Full Draw Menggunakan Quadratic Discriminant Analysis” yaitu dengan melakukan pengamatan pada lengan para atlet pemanah untuk mengetahui karakteristik kemampuan lengan para atlet, adapun penelitian dilakukan dengan menempatkan sensor EMG (Electromyography) pada lengan para atlet yang kemudian data tersebut akan diolah menggunakan Quadratic Discriminant Analysis dalam menentukan karakteristik sinyal yang muncul dari sensor sehingga dapat menentukan sinyal lengan. Adapun hasil dari analisis yang ada didapatkan bahwa kemampuan pada tiap orang yang diuji berbeda-beda namun dengan dikelaskannya para tiap orang yang diuji dengan berpatokan pada kemampuan tarikan mereka didapatkan kemiripan sinyal EMG yang ada hingga 50%.