PT Trie Mukty Pratama Putra merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kontraktor terutama untuk bidang pengolahan dan pengahncuran batu (Stone Crusher) yang belum memiliki divisi EHS (Environment, Health and Safety), sehingga risiko kecelakaan kerja di Divisi Stone Crusher di PT Trie Mukty Pratama Putra masih cukup tinggi. Angka kecelakaan kerja di PT Trie Mukty Pratama Putra dari tahun 2016-2018 cukup tinggi dimana rata-rata angka kecelakaan kerja masih lebih tinggi dari target angka kecelakaan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kecelakaan kerja yang terjadi di PT Trie Mukty Pratama Putra.
Metodologi penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi kejadian kecelakaan kerja berdasarkan kasus, penyebab dan akibat kemudian mengkategorikan kasus kecelakaan tersebut. Kategori kecelakaan kerja yang kemudian digunakan sebagai Failure Mode, Severity dan Occurance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan prioritas penanganan. FMEA berfungsi untuk mengetahui nilai Risk Prioruty Number (RPN) tertinggi dari failure mode, Severity dan Occurance yang ada. Hasil dari penelitian diketahui bahwa 1 kategori kecelakaan kerja dengan nilai RPN tertinggi adalah Pekerjaan pengolahan batuan dan pasir dengan mesin, dengan nilai RPN sebesar 64. Maka, prioritas kecelakaan kerja yang harus ditangani terlebih dahulu adalah gangguan pada pendengaran karena bisingnya suara mesin atau alat akibat proses pengolahan batuan dan pasir ini. Dengan demikian dapat menjadi target penanganan oleh manajemen di PT Trie Mukty Pratama Putra.
Kata Kunci : Kategori Kecelakaan Kerja, Failure Mode and Effect Analysis, Failure Mode, Severity, Occurance, Risk Priority Number