Gedung Sate digunakan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat dan Pusat Pemerintahan Jawa Barat. Gedung Sate memiliki nilai historis yang penting untuk Jawa Barat, peran yang dimiliki oleh Gedung Sate dan secara visual memiliki keunikan bentuk dan ciri khas. Mojang Jajaka sebagai insan pariwisata Jawa Barat membantu untuk memelihara, mempertahankan pariwisata Jawa Barat serta kebudayaan dan kesenian Jawa Barat. Namun pada saat kegiatan kedinasan dan kegiatan Paguyuban para Mojang Jajaka yang merepresentasikan identitas karakter Jawa Barat.
Oleh karena itu, dari permasalahan pada penelitian ini bertujuan untuk pengenalan identitas karakter lokal Jawa Barat yaitu Gedung Sate untuk busana Mojang Jajaka Jawa Barat untuk mengoptimalkan identitas diri sebagai ikon pemuda Jawa Barat. Proses penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur dan eksplorasi. Peneliti melakukan observasi lapangan dengan mengunjungi Gedung Sate, melakukan wawancara, literatur, dan melakukan eksplorasi motif serta perancangan dilakukan secara digital.
Perancangan ini menghasilkan sebuah komposisi motif baru melalui teknik digital printing yang diaplikasikan pada busana ready to wear dengan pengayaan motif geometris. Serta dengan penggunaan siluet pangsi Jawa Barat yang terdiri dari tiga unsur kebudayaan (kesundaan, kebetawian, kejawaan).
Kata kunci: Gedung Sate, Mojang Jajaka, Motif