PT. XYZ merupakan perusahaan industri manufaktur yang memproduksi pesawat terbang. Nose Fuselage adalah salah satu bagian dari komponen pesawat yang menjadi objek penelitian ini. Dalam proses perakitannya sering mengalami permasalahan dimana terjadi waktu tunggu (waste waiting) selama 33 jam, Sehingga menyebabkan adanya ketidaktercapaian proses produksi. Dalam hal tersebut diperlukan perbaikan menggunakan pendekatan pada lean manufacturing. Metode yang digunakan dalam pendekatan pada lean manufacturing ialah dengan melakukan pemetaan pada Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM), dapat diketahui bahwa total lead time pada proses perakitan komponen nose fuselage adalah sebesar 1061,47 jam. Kemudian dalam mengidentifikasi waste waiting seperti menunggu komponen RH untuk diproses, menunggu proses sealant jadi, dan keterlambatan hasil sealant untuk diuji dapat menggunakan fishbone diagram dan 5 Why’s. Adapun rancangan usulan seperti membuat alat bantu sealant, penyediaan tempat penyimpanan sealant serta menyeimbangkan lintasan menggunakan line balancing. Dengan adanya line balancing menggunakan RPW, maka didapatkan line efficiency sebesar 51% dengan balance delay 24% dan smoothness index sebesar 241,02 serta lead time sebesar 1016,85 jam dengan penurunan persentase minimasi sebesar 44,62% yang dilakukan dengan cara menyeimbangan lintasan workstation pada nose bottom LH dengan RH dan workstation nose cap structure dengan nose panel karena memiliki jarak workstation yang berdekatan.
Kata Kunci : Lean Manufacturing, Waste Waiting, Line Balancing, Value Stream Mappng, Process Activity Mapping.