Pembiayaan bermasalah yang tinggi akan mengakibatkan kerugian yang sangat potensial bagi pihak bank. Hal ini dikarenakan risiko kredit merupakan kontributor utama yang menyebabkan kondisi bank memburuk. Kondisi tersebut terjadi pada bank umum syariah selama periode 2014-2017, dimana selama periode penelitian rata-rata NPF bank syariah cenderung mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional, Financing to Deposit Ratio, dan Capital Adequacy Ratio baik secara simultan maupun parsial terhadap Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2017. Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling dan memperoleh sebelas perusahaan dalam kurun waktu empat tahun dengan data semesteran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Data Panel dengan menggunakan Eviews 9.0. Berdasarkan hasil penelitian variabel biaya operasional pendapatan operasional, financing to deposit Ratio, capital adequacy ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap non performing financing. Sedangkan secara parsial variabel biaya operasional pendapatan operasional berpengaruh positif signifikan, variabel financing to deposit ratio berpengaruh negatif signifikan dan variabel capital adequacy ratio tidak memiliki pengaruh terhadap non performing financing. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh bank untuk dapat menjaga kestabilan nilai non performing financing serendah mungkin agar bank tetap dapat menjalankan operasinya.