Salah satu kendala dalam mengatasi pencemaran air sungai Citarum adalah menentukan lokasi
yang memiliki tingkat pencemaran paling tinggi. Sejauh ini perangkat maupun penelitian yang
berkaitan dengan deteksi lokasi pencemaran sangat minim dan masih menggunakan metode
pengukuran manual. Pada penelitian ini dibangun sistem untuk melakukan penentuan lokasi
pencemaran yang akurat dan berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu melakukan
pengambilan data secara terus-menerus dan realtime. Data yang didapatkan dari pembacaan IoT
kemudian diklasifikasikan dengan menggunakan metode fuzzy inference system tipe Mamdani
dengan sifat dasar aturan yang dapat ditafsirkan, intuitif dan banyak digunakan khususnya untuk
mendukung pengambilan keputusan yang dengan tingkat akurasi yang tinggi. Validasi terhadap
sistem yang dibangun dengan alat pembanding (perangkat konvensional) didapatkan hasil
toleransi akurasi pembacaan data oleh perangkat keras sistem yang dibangun menunjukkan pH
3.94%, TDS 4.92% dan suhu 1.84%. Hasil yang didapatkan dari pengujian berdasarkan skenario
pengujian tingkat akurasi klasifikasi menunjukkan akurasi rata-rata 92% dengan nilai toleransi
kesalahan pada sistem sebesar 4% di setiap titik lokasi. Daerah pada koordinat (107.632836 -
6.974593) terdeteksi sebagai daerah paling tercemar dengan tingkat pencemaran air sungai
tercemar sedang.
Kata Kunci: deteksi lokasi pencemaran, kualitas air sungai, internet of things, fuzzy inference
system.