Pertumbuhan UKM di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan bahwa persaingan bisnis semakin kompetitif dan dituntut untuk dapat bertahan dalam lingkungan bisnis yang bergejolak. Selain sumber daya yang terbatas dan banyak masalah yang dihadapi oleh UKM, melalui evaluasi kinerja rantai pasokan, UKM dapat membuat model bisnis dengan laba yang lebih baik. KPI (Key Performance Indicator) atau metrik kinerja yang terukur dapat mengevaluasi dan menilai keseluruhan kinerja perusahaan yang lebih competitive, agile, reliable dan mampu meningkatkan margin laba di setiap periode yang telah diputuskan. Oleh karena itu, penelitian ini menyajikan penerapan integrasi dua model strategis, Supply Chain Operation Reference dan Balanced Scorecard. Model SCOR adalah model referensi yang menyediakan berbagai langkah untuk tingkat operasional perusahaan. Model ini berisi enam proses manajemen utama Plan, Source, Make, Deliver, Return dan Enable sementara Balance Scorecard adalah tingkat korporasi yang mengukur ke dalam empat perspektif (keuangan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan). dan pelanggan), dua model memberikan hasil dalam bentuk metrik kinerja yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ukuran kinerja yang dibutuhkan oleh Esgotado untuk mendukung pengambilan keputusan dalam meningkatkan kinerja manajemen rantai pasokan perusahaan. Proses pemantauan digunakan dalam bentuk sistem monitoring berbasis web ini dimaksudkan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melakukan peningkatan kinerja. Dengan pengambilan keputusan yang tepat, Esgotado dapat mencapai tujuannya untuk menghasilkan return besar dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia dengan biaya serendah mungkin.