Keamanan merupakan salah satu pertimbangan dalam pembangunan smart parking. Di Indonesia, faktor autentikasi yang paling banyak ditemui adalah menggunakan smart card sebagai faktor autentikasi pada gerbang. Penggunaan smart card saja sebagai faktor autentikasi memiliki celah yang dapat disalahgunakan. Maka dari itu dibutuhkan faktor tambahan untuk autentikasi. Autentikasi yang menggunakan lebih dari satu faktor disebut juga dengan Multi-Factor Authentication (MFA). Tetapi, MFA yang diterapkan pada smart parking masih dapat disalahgunakan. Penyebab MFA dapat disalahgunakan adalah karena MFA tersebut tidak dapat memastikan smart card user. Sehingga, pada penelitian ini menerapkan MFA pada gerbang di smart parking dengan menggunakan sistem autentikasi dua faktor. Dua faktor tersebut adalah smart card dan data biometric (fingerprint). Sistem autentikasi ini dapat mengatasi permasalahan yang mana apabila smart card hilang, smart card bisa digunakan oleh selain pemilik (P1), Apabila Smart card datanya telah cloning, dapat menjadi ancaman bagi sistem(P2) dan apabila Smart card datanya telah ditulis ulang, dapat menjadi ancaman bagi sistem(P3). Dapatnya sistem mengatasi permasalahan tersebut terbukti dengan melewati beberapa skenario serangan. Sehingga, keamanan sistem gerbang parkir yang diusulkan dapat dijamin. Selain itu sistem juga telah melewati user agreement testing, yang mana hasil pengujian yang didapat oleh sistem yang diusulkan mengalami waktu overhead sebesar 3.24s. Walaupun demikian, waktu overhead sistem yang diusulkan masih dalam batas toleransi karena, hasil dari pengujian perbandingan keamanan proposed system telah meningkat dibanding sistem yang ada.