Produk halal merupakan produk yang paling banyak diincar oleh orang muslim, salah satunya di Indonesia. Kondisi ini mendukung perkembangan industri makanan halal di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara – negara lainnya dalam mengembangkan industri makanan halal. Hal ini juga mendapat dukungan dari pemerintah yang mengeluarkan regulasi mengenai peraturan pemerintah dalam mengatur adanya produk halal. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengatur adanya kewajiban tentang Jaminan Produk Halal atau yang lebih dikenal dengan JPH. Dengan adanya peraturan tersebut, maka tingkat permintaan adanya sertifikasi halal kepada MUI pun semakin meningkat setiap tahunnya. Namun menurut perusahaan, tidak adanya referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan apakah proses yang terjadi pada perusahaan tersebut sudah layak untuk mendapatkan sertifikasi halal. Oleh karena itu, diperlukan adanya perancangan sistem monitoring untuk mengukur kinerja rantai pasok perusahaan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melakukan pembobotan terhadap metrik konvensional yang didapatkan melalui model Supply Chain Operation Refference (SCOR), metrik konvensional tersebut diintegrasikan terhadap metrik halal yang sesuai dengan standar Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pembobotan tersebut dilakukan setelah metrik konvensional diverifikasi oleh perusahaan sesuai dengan proses bisnisnya, sedangkan untuk metrik halal tidak dilakukan pembobotan. Kemudian metrik yang telah dilakukan pembobotan dilakukan normalisasi untuk menyamaratakan satuan nilai metrik. Sistem pengukuran kinerja kemudian diterjemahkan ke dalam sistem monitoring menggunakan tampilan berbasis web.
Sistem pengukuran kinerja yang dirancang untuk Vannisa Brownies Bandung menghasilkan 15 metrik konvensional yang tersebar ke dalam empat atribut kinerja yaitu Reliability, Responsiveness, Cost, dan Asset Management serta 5 metrik halal yang terbagi menjadi dua bagian yaitu metrik halal production dan metrik halal packaging. Sistem monitoring yang dirancang dapat menampilkan keseluruhan hasil kinerja perusahaan, data historis, serta pencapaian saat ini yang telah dicapai oleh perusahaan dalam proses produksi dan pengemasan.