Kebijakan dalam mengelola persedian menjadi bagian yang penting dalam suatu perusahaan. PT EFG merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri farmasi dan industri makanan. Untuk menunjang kegiatan produksi, perusahaan memerlukan mesin untuk melakukan kegiatan produksi. Demi menjaga agar aktivitas produksi tetap berjalan baik, PT EFG senantiasa berupaya untuk menjaga keandalan mesin-mesin tersebut. Spare part menjadi komponen yang penting untuk menunjang kegiatan tersebut. Jenis dan jumlah spare part tidak hanya satu, tetapi dapat mencapai ribuan. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan persediaan spare part yang baik oleh perusahaan untuk menjamin ketersediaan spare part di gudang dan tentunya menghindari penumpukan stock spare part di gudang yang membuat inventory cost menjadi tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah base-stock policy (S-1, S) yang diterapkan untuk spare part kategori high inventory (HI) atau spare part dengan prioritas tinggi. Penentuan spare part kategori high inventory (HI) diperoleh berdasarkan klasifikasi FRMIC (Fuzzy-Rule-based approach Multi-criteria Inventory Classification) yang mempertimbangkan beberapa kriteria, antara lain: unit price, consumption value, replenishment lead time, critically dan commonality. Penggunaan metode base-stock policy terbukti mampu mengurangi total biaya persediaan (inventory cost) sebesar 24,72% dan mampu meningkatkan service level sebesar 10,04%.
Kata Kunci: Spare part, FRMIC, high inventory, base-stock policy, total biaya persediaan, service level