PERANCANGAN SISTEM MONITORING KINERJA PENGADAAN PRODUK SEPATU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DENGAN STRATEGI PRODUKSI SUBKONTRAK MENGGUNAKAN MODEL BSC-SCOR TERINTEGRASI

ADITYA RIZKI FAUZI

Informasi Dasar

67 kali
19.04.3441
658.7
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

UMKM merupakan suatu usaha yang patut untuk dikembangkan dan membantu dalam perkembangan ekonomi Indonesia. UMKM mampu menyerap sebanyak 85 hingga 107 juta jumlah tenaga kerja hingga tahun 2012 pasca terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga 1998. Dibalik dari keistimewaan UMKM, UMKM memiliki banyak masalah, seperti belum adanya standardisasi proses bisnis, kurangnya manajemen terhadap proses bisnis yang terjadi, juga banyaknya persaingan yang dialami UMKM. Pertumbuhan jumlah UMKM meningkat sebesar 13,8% setiap tahunnya. Dengan meningkatnya jumlah UMKM, UMKM harus mampu dalam meningkatkan tingkat kompetitifnya juga melakukan perkembangan secara berkelanjutan. Objek yang diteliti pada penelitian ini merupakan sebuah UMKM yang memproduksi sepatu sebagai produknya. Dalam proses pengadaan produk sepatunya, UMKM ini menggunakan subkontraktor yang berperan sebagai produsen. Dalam menjaga kualitas produk yang baik juga bersaing dengan kompetitor lain, perusahaan kesulitan untuk memantau proses pengadaan yang terjadi juga belum adanya standardisasi pada proses-prosesnya. Dalam meningkatkan tingkat kompetitif perusahaan, pengukuran kinerja rantai pasok diperlukan untuk mengukur pencapaian yang dimiliki perusahaan dan juga berguna sebagai sumber informasi dalam perbaikan yang harus dilakukan. Sistem informasi yang menunjukan tingkat pencapaian kinerja perusahaan juga diperlukan agar perusahaan dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat dalam meningkatkan tingkat kompetitifnya. Suatu sistem yang dapat menunjukan tingkat pencapaian kinerja perusahaan adalah sistem monitoring.

Dalam pengukuran kinerja perusahaan, model yang dapat digunakan yaitu BSC (Balanced Scorecard) dan SCOR (Supply Chain Operation Reference). BSC merupakan suatu model yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton yang berfokus pada pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan perusahaan terhadap 4 perspektif BSC yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, juga pembelajaran dan perkembangan. SCOR merupakan suatu model yang dikembangkan oleh SCC (Supply Chain Council) yang mengukur kinerja perusahaan dari proses-proses SCOR yaitu plan, source, make, deliver, return dan enable. SCOR juga mengkategorikan tujuan perusahaan menjadi atribut-atribut kinerja yaitu reliability, responsiveness, asset management, cost dan agility. Dengan penggabungan dua model BSC dan SCOR, pengukuran kinerja yang dilakukan akan menghasilkan hasil yang lebih menlengkap yang mencakup proses secara makro dan mikro.

Hasil pada penelitian yang dilakukan yaitu rancangan sistem monitoring pengukuran kinerja rantai pasok pada proses pengadaan produk sepatu yang menggunakan subkontraktor dalam proses pengadaannya. Model yang digunakan pada sistem monitoring tersebut yaitu integrasi dari model BSC dan SCOR. Pada sistem monitoring tersebut terdapat banyak KPI yang diadaptasi dari kedua model yang berfungsi sebagai dasar dalam pengukuran kinerja pengadaan produk sepatu perusahaan. KPI yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan yaitu sebanyak 26 buah KPI dimana 8 KPI berasal dari model BSC dan 18 KPI berasal dari model SCOR.

Kata Kunci: UMKM, Subkontrak, Pengukuran Kinerja, BSC-SCOR, Sistem Monitoring

Subjek

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 

Katalog

PERANCANGAN SISTEM MONITORING KINERJA PENGADAAN PRODUK SEPATU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DENGAN STRATEGI PRODUKSI SUBKONTRAK MENGGUNAKAN MODEL BSC-SCOR TERINTEGRASI
 
 
Bahasa Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

ADITYA RIZKI FAUZI
Perorangan
Ari Yanuar Ridwan, Widia Juliani
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
Bandung
2019

Koleksi

Kompetensi

  • HUG1T2 - ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
  • IE4424 - TUGAS AKHIR

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini