Anak jalanan merupakan salah satu permasalahan sosial yang nyata dihadapi oleh setiap kota besar di Indonesia. Menurut data Dinas Sosial pada tahun 2018, jumlah anak jalanan di kota Bandung sebanyak 1.986 orang. Mengatasi permasalahan anak jalanan merupakan kewajiban kita bersama sebagai masyarakat sosial. Setelah melakukan survey, di Bandung terdapat Rumah perlindungan anak (RPA) yang berperan sebagai pemberi edukasi dan penyedia pelayanan sosial. Namun, setelah dilakukan survey, terdapat masalah pada RPA yakni keterbatasan fasilitas sehingga tidak mampu menampung kegiatan dan pengguna didalamnya. Maka, perancangan ini bertujuan untuk membuat perancangan baru dengan luasan bangunan yang lebih besar dan fasilitas yang lebih lengkap yang disesuaikan dengan karakter anak jalanan.
Pusat Pelatihan dan Rumah Perlindungan Anak Jalanan yang direncanakan dan dirancang sesuai karakter pengguna dapat menjadi salah satu solusi penanganan masalah diatas. Fasilitas yang disediakan pada Pusat Pelatihan dan Rumah Perlindungan berupa fasilitas belajar teori dan vokasional, serta pelayanan sosial seperti fasilitas kesehatan dan temporary shelter. Sebelum merencanakan perancangan Pusat Pelatihan dan Rumah Perlindungan, terlebih dahulu melakukan pendekatan perilaku anak jalanan terhadap ruang melalui studi banding sehingga menghasilkan sifat ruang yang dibutuhkan.
Dari proses pendekatan desain didapat sifat ruang yang akan menjadi konsep perancangan interior yakni interactive informal space. Konsep interactive merupakan metode belajar yang akan diterapkan pada perancangan sehingga akan berpengaruh pada desain ruang, sedangkan konsep informal space merupakan kesan yang diberikan pada fungsi perancangan sebagai fasilitas pendidikan, seperti penggunaan area belajar yang fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan aktifitas didalamnya. Dari konsep tersebut makan didapatlah tema perancangan berupa Ruang untuk Anak jalanan. Tema ini akan menggambarkan sebuah perancangan ruang sebagai sarana pendidikan yang desainnya langsung mempelajari karakteristik anak jalanan sehingga tercipta ruang belajar untuk mereka.
Kata kunci : Anak Jalanan, Karakter Anak Jalanan, Interactive Informal Space, Ruang untuk Anak Jalanan