PT. XYZ merupakan salah satu unit perusahaan pengolah minyak bumi dan gas yang menghasilkan produk BBM, produk non-BBM, dan produk petrokimia. Piping ialah sistem perpipaan yang digunakan untuk mengalirkan fluida dari satu proses ke proses lainnya. Jenis piping pada PT. XYZ salah satunya ialah Hydrocarbon Piping sebagai penyalur fluida antara reaktor, regenerator, dan main column pada proses catalytic cracking. Fluida yang mengalir dapat menyebabkan korosi dan mengakibatkan terjadinya penipisan bahkan kebocoran pipa sehingga menimbulkan dampak buruk baik pada lingkungan, keamanan, keselamatan, dan kerugian biaya. Peralatan bertekanan seperti piping memerlukan program inspeksi agar dapat bekerja dengan baik. Risk Based Inspection (RBI) ialah suatu metode untuk menentukan rencana program inspeksi berdasarkan risiko kegagalan peralatan. Metode RBI yang digunakan ialah RBI Semi-Kuantitatif dengan standar API 581. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan risiko, estimasi interval inspeksi, dan penentuan metode inspeksi pada piping dalam penerapan metode RBI pada Hydrocarbon Piping di PT. XYZ. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan risk matrix RBI, Hydrocarbon Piping terdiri dari 16% pipa dengan tingkat risiko low dan 84% pipa dengan tingkat risiko medium. Berdasarkan tingkat resiko yang diperoleh dan remaining life, estimasi interval inspeksi dianjurkan tidak melebihi setengah remaining life pipa. Dengan mekanisme kerusakan thinning dan ketegori keefektifan inspeksi fairly effective, metode inspeksi utama yang dianjurkan ialah profile radiography, UT scans, dan visual examination.
Kata kunci: Interval Inspeksi, Piping, Remaining Life, Risk Based Inspection, Tingkat Risiko