Dalam industri rantai pasok susu koperasi merupakan salah satu penghubung antara peternak dan industri pengolahan susu. Pada tahun 2015 sampai 2018 terjadi penurunan anggota koperasi yang berdampak pada kinerja koperasi di tahun 2018 yaitu koperasi mengalami penurunan produksi yang mengakibatkan pengiriman susu ke industri pengolahan susu tidak mencapai titik impas koperasi. Salah satu faktor penurunan jumlah penerimaan susu di tahun 2018 adalah adanya penurunan kualitas susu. Melihat adanya permasalahan yang menganggu alur bisnis koperasi sehingga terjadi penurunan kinerja, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat risiko-risiko yang rentan terjadi seiring alur rantai pasok susu sampai ke industri pengolahan susu yang perlu untuk diidentifikasi dan ditanggulangi. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi di rantai pasok susu dan langkah mitigasi untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi.
Penelitian ini menggunakan model Supply Chain Operation Reference (SCOR) untuk melakukan pemetaan aktivitas perusahaan dan identifikasi risiko. Risiko yang teridentifikasi kemudian dibobotkan menggunakan metode ANP (Analitycal Networking Process) dan FMEA (Failure Mode and Efect Analysis) untuk mengetahui prioritas risiko yang kemudian dilakukan langkah mitigasi.
Hasil dari identifikasi risiko dengan pakar didapatkan lima faktor risiko yang mempengaruhi rantai pasok susu di antaranya faktor kualitas, produksi, delivery, harga dan informasi. Ternyata faktor risiko produksi dan kualitas perlu dilakukan langkah mitigasi untuk mengurangi risiko-risiko yang mungkin terjadi dan ternyata terdapat 27 alternatif langkah mitigasi. Adapun hasil lain dari penelitian ini adalah sistem monitoring berupa web-application.
Kata Kunci: SCOR, ANP, FMEA, Mitigasi, Sistem Monitoring