Perusahaan manufaktur dengan skala besar semakin berkembang seiring dengan permintaan yang terus meningkat dari konsumen, salah satunya adalah industry alat berat. Excavator merupakan hasil produksi pada divisi alat berat di PT. PINDAD, lini perakitan Excavator bersifat single-model. Berdasarkan hasil observasi kondisi existing yang terjadi di PT. PINDAD, hasil produksi masih belum dapat memenuhi permintaan dari konsumen. Pada proses perakitan Excator terdapat perbedaan waktu yang cukup signifikan dari setiap stasiun kerja, dapat dikatakan distribusi elemen kerja pada proses perakitan tidak merata. Pada bagian Final assembly (Zona C) terdapat ketidaksesuaian antara takt time dari produk Excavator yang menjadi salah satu alasan tidak tercapainya demand. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dibutuhkan proses penyeimbangan lintasan yaitu penyeimbangan beban kerja pada setiap workstation. Penelitian ini menerapkan metode Heuristic Priority Rules sebagai solusi awal dan sebagai input dari metode Genetic Algorithms untuk menyelesaikan penyeimbangan lintasan dengan sistem single-model. Permasalahan dapat diselesaikan dengan peningkatan Efisiensi lini dari kondisi existing sebesar 60,4% menjadi 91,74% dan Smoothness index yang menurun dari 955,54 menjadi 158,3977. Hasil usulan dari penyeimbangan lini final assembly Excavator menghasilakan keseimbangan lini perakitan yang lebih baik.