Kota Bandung memiliki daya tarik bagi siswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas baik dari kota Bandung sendiri maupun luar kota Bandung yang akhirnya membuat kota Bandung memiliki universitas dan perguruan tinggi yang terbilang cukup banyak di indonesia. Indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di Kota Bandung sudah cukup tinggi, hal ini menandakan bahwa mahasiswa yang menggunakan produk lembaga jasa keuangan sudah banyak, tetapi belum semuanya paham dengan produk-produk lainnya yang disediakan oleh lembaga keuangan. Oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga lain perlu melakukan perluasan edukasi dan sosialisasi guna meningkatkan angka literasi keuangan di Kota Bandung. Dengan adanya modal sosial diharapkan akan menjadi mediator dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal sosial sebagai mediator hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa kota Bandung yang berjumlah yaitu berjumlah 196.509 jiwa pada tahun ajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dari penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 484 sampel. Penelitian ini mengadopsi dan menggunakan Sobel dan Kenny & Baron tes untuk menguji pengaruh mediasi modal sosial dalam hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terbukti modal sosial secara partial mampu memediasi hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan di Kota Bandung.
Kata Kunci : Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Modal Sosial, Analisi Mediasi, Mahasiswa Kota Bandung.