Jalur transportasi pertambangan terdiri atas berbagai medan kompleks sehingga sistem komunikasi yang reliable untuk memonitor transportasi menjadi hal yang penting dan mendesak. Tugas Akhir ini melakukan perancangan sistem komunikasi yang reliabel untuk monitoring transportasi industri pertambangan (kereta tambang) dengan menggunakan model kanal yang sesuai dengan kondisi lingkungan pertambangan.
Sistem komunikasi pertambangan terdiri atas Base Station (BS) dan sensor (S) pada kereta tambang. Tugas Akhir ini juga mengusulkan penggunaan relay (R) untuk mendapatkan performansi yang lebih baik dalam komunikasi industri pertambangan. Kanal untuk sistem komunikasi pertambangan diprediksi dengan menggunakan konsep Statistical Spatial Channel Model (SSCM) dengan parameter pertambangan di Indonesia. Setelah itu kapasitas kanal pada setiap link antara S ke BS, S ke R, serta R ke BS dihitung untuk dijadikan outage probability sehingga menjadi landasan teori pada sistem komunikasi pertambangan.
Hasil Tugas Akhir ini adalah: (i) performansi sistem komunikasi pertambangan dalam bentuk bit error rate (BER), frame error rate (FER) dan Outage Performance-nya, (ii) sistem komunikasi yang sesuai untuk monitoring transportasi pertambangan dengan memperhatikan jarak dan posisi relay terhadap S dan BS. Hasil-hasil dalam Tugas Akhir ini diharapkan dapat memaksimalkan sistem komunikasi dan monitoring pada industri pertambangan nasional.