Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dari waktu ke waktu. Saat ini, teknologi radio frekuensi masih menjadi pilihan utama sebagai pembawa informasi. Sedang dikembangkan teknologi Visible Light Communication (VLC) untuk memenuhi dua kebutuhan masyarakat, yaitu penerangan dan konektivitas internet. Teknologi VLC dapat menjadi alternatif yang memadai karena memiliki kecepatan
dan keamanan yang lebih tinggi dibanding Wireless Fidelty (Wi-Fi).
Pada Tugas Akhir ini simulasi dan analisis dilakukan dengan membandingkan performa mapper Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), 8-Phase Shift Keying (8-PSK), dan 16-Phase Shift Keying (16-PSK) pada DC Biased Optical Orthogonal Frequency Division Multiplexing (DCO-OFDM) di sistem VLC. Kinerja sistem dievaluasi menggunakan parameter SNR dan acuan Bit Error Rate (BER) <= 10^-3.
Setelah dilakukan simulasi dan analisis pada Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa mapper QPSK paling efektif untuk digunakan dalam modulasi DCO-OFDM pada sistem VLC karena mampu menjangkau luas komunikasi dengan BER <= 10^-3 sebesar 24.84 m^2, sedangkan 8-PSK mampu menjangkau 22.6 m^2 dan 16-PSK hanya menjangkau 14.92 m^2 dimana hanya menggunakan 1 buah LED dengan daya 5 Watt di ruang tertutup. Mapper QPSK pada DCO-OFDM juga mampu mencapai BER threshold dengan SNR yang paling rendah dibandingkan dengan mapper 8-PSK dan 16-PSK, yaitu dengan nilai SNR berturut-turut 18 dB, 23 dB, dan 28 dB.
Kata Kunci : VLC, BER, QPSK, 8-PSK, 16-PSK, DCO-OFDM.