Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis nilai efisiensi teknis antara perusahaan pertambangan sub-sektor pertambangan metal dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 hingga 2017. Analisis dilakukan terhadap tingkat efisiensi masing-masing perusahaan dan juga terhadap efisiensi rata-rata berdasarkan pengelompokkan jenis kepemilikan yaitu perusahaan milik negara (BUMN) dengan perusahaan milik swasta (Non-BUMN).
Metode yang yang digunakan dalam penelitian efisiensi ini adalah metode non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA) dengan model BCC/VRS berorientasi output. Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi perusahaan dengan menggunakan variabel input : fixed asset, personnel expense dan operating expense, serta menggunakan variabel output : revenue. Dengan menggunakan data variabel dari laporan keuangan 6 perusahaan objek selama 6 tahun pengamatan, diperoleh 36 Decision Making Unit (DMU) yang akan digunakan untuk mengukur efisiensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tingkat rata-rata efisiensi tertinggi dicapai oleh TINS (PT Timah Tbk), diikuti oleh ANTM (PT Aneka Tambang Tbk) dan INCO (PT Vale Indonesia Tbk). Sementara untuk perbandingan efisiensi berdasarkan kategori kepemilikan perusahaan didapati bahwa tingkat efisiensi rata-rata perusahaan milik negara (BUMN) berada di atas rata-rata perusahaan swasta, walaupun demikian jika dilihat secara individu nilai efisiensi perusahaan Non-BUMN khususnya INCO masih berada pada tingkatan efisien dengan nilai yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan BUMN yang diwakili TINS dan ANTM. Untuk penelitian korelasi antara tingkat efisiensi perusahaan dengan nilai pasar, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat efisiensi perusahaan dengan nilai pasar.