Pemerintah Kota Bandung melakukan inovasi pelayanan E-Government yaitu E-SPASI. E-SPASI merupakan sistem layanan untuk mendaftarkan antrean pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung. Dengan menggunakan E-SPASI, masyarakat sudah mengetahui hari, tanggal, dan jam pelayanan pada Disdukcapil Bandung. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pengadopsian E-SPASI pada Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Bandung untuk merencanakan pemberian layanan publik secara efektif menggunakan pelayanan E-Government.
Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model modifikasi UTAUT. Faktor-faktor yang digunakan pada penelitian ini yaitu Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Trust in Government, Trust in the SMS, Behavioral Intention, dan Actual Use of E-SPASI. Sedangkan Gender, Age, Experience, dan Education sebagai variabel moderasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner secara online dengan menggunakan Google Form. Responden pada penelitian ini berjumlah 451 respoden valid yang merupakan masyarakat Kota Bandung yang pernah menggunakan E-SPASI. Seluruh data yang dikumpulkan telah memenuhi kriteria validitas dan realibilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lima faktor pada model modifikasi UTAUT yang mempengaruhi Behavioral Intention masyarakat Kota Bandung dalam megadopsi E-SPASI. Faktor-faktor dari yang memiliki pengaruh tertinggi hingga terendah secara berturut-turut yaitu Facilitating Conditions, Performance Expectancy, Trust in the SMS, Trust in Government, dan Effort Expectancy dengan R2 0,572. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi Actual Use of E-SPASI yaitu Behavioral Intention dan Facilitating Conditions dengan nilai R2 sebesar 0,335. Dalam hal moderasi, Gender and Age memoderasi hubungan antara Effort Expectancy dengan Behavioral Intention dalam mengadopsi E-SPASI.
Penelitian ini telah menemukan bahwa faktor paling signifikan yang mempengaruhi niat perilaku masyarakat Kota Bandung terhadap E-SPASI adalah Performance Expectancy dan Facilitating Conditions. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung harus konsisten dalam penggunaan E-SPASI, dan dapat melakukan inovasi yaitu dengan menggunakan bot untuk membalas pesan secara real time. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk mengganti variabel Social Influence karena pada penelitian ini dan sebelumnya, Social Influence tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention.