Generasi kelima (5G) diharapkan dapat memenuhi kebutuhan teknologi telekomunikasi di masa depan. Kelebihan yang dimiliki oleh teknologi generasi kelima (5G) seperti data rate tinggi, mengurangi latency, meningkatkan kapasitas perangkat terhubung dan lebih hemat energi. Sesuai dengan skenario dari ITU-R, IMT-2020 atau generasi kelima (5G) akan mempunyai 3 skenario salah satunya yaitu Enhanced Mobile Broadband (eMBB). Pemilihan multi antena dengan cara mengaplikasikan massive MIMO pada eMBB digunakan untuk memberikan gain dan kapasitas yang lebih besar serta untuk melayani user yang banyak secara bersamaan.
Kandidat frekuensi yang digunakan pada generasi kelima (5G) berdasarkan pada persetujan adalah frekuensi sub-6 GHz dan sub-28 GHz. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menggunakan single patch antena sebagai base model, maka pada penelitian ini single patch antena tersebut dibuat menjadi antena array agar dapat menambah jarak jangkauan antena tanpa memperbesar ukuran antena. Penggunaan substrat dengan konstanta dielekrik 2,2 dipilih untuk penggunaan frekuensi tinggi. Patch yang digunakan adalah patch berbentuk rectangular dan menggunakan catuan proximity coupled feed ditambah dengan konektor.
Penelitian ini difokuskan merancang antena massive MIMO mikrostrip yang berbentuk array dan bekerja pada frekuensi 3,5 GHz dan 26 GHz. Patch yang digunakan pada frekuensi 3,5 GHz sebanyak 12 patch dan pada frekuensi 26 GHz sebanyak 96 patch, sehingga jumlah patch pada antena massive MIMO adalah 108 patch. Antena yang dirancang mendapatkan hasil s-parameter ? -10,8199 dB, gain ? 7,3 dB, dan mutual coupling ? -32,6201 dB.